Medical Check Up khusus kanker: Siapa saja, Kapan dan Apa saja?
Menurut laporan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) per Mei 20171menyebutkan kanker sebagai penyebab kematian kedua di dunia, dan 70% berasal dari negara berpendapatan menengah dan rendah.
Berdasar data WHO (2014)2, di Indonesia kanker penyebab kematian tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru dan saluran nafas, prostat, hati, saluran cerna (colorectal), dan rongga mulut. Sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara, serviks, paru, usus (colorectal), dan ovarium.
Perkembangan pesat biomedis dan kedokteran sedikitnya mengubah dogma kanker sebagai penyakit yang mematikan. Saat ini angka harapan hidup penderita kanker stadium tinggi sudah lebih baik dibanding dua dekade yang lalu, apalagi untuk penderita kanker stadium dini atau pre-kanker yang mempunya angka harapan hidup yang jauh lebih tinggi lagi. Oleh sebab itu, peningkatan sistem kesehatan, akses untuk deteksi dini kanker dan terapi dini menjadi prioritas dalam penurunan angka kematian kanker.
Masyarakat dianjurkan untuk melakukan deteksi kanker sedini mungkin, selain karena biaya medis untuk pencegahan dan terapi kanker lebih murah, juga mempunyai harapan kesembuhan total yang lebih baik pada stadium dini/prekanker.
Siapa saja, Kapan, dan Apa saja pemeriksaan deteksi kanker?
Tua dan muda
Penyakit kanker bisa terjadi pada siapa saja, akan tetapi puncak timbulnya kanker tertinggi di usia 40-50 tahun walaupun jika dibandingkan dengan kelompok umur maka kanker lebih sering diderita kelompok umur di atas 75 tahun (5 per 1000), agak jarang pada usia dibawah 15 tahun. Menurut data riset kesehatan dasar 2013, di Indonesia penderita kanker pada kelompok usia reproduktif 15 -55 tahun cenderung meningkat setiap tahunnya.3
Laki-laki vs perempuan
Menurut laporan GLOBOCAN (2012), di negara berkembang penyakit kanker penyebab kematian pada pria adalah paru, lambung,hati, prostat, dan kolorektal (usus) sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara, leher rahim, paru, dan kolorektal.
Faktor genetik vs lingkungan/pola hidup
Individual dengan keluarga yang mempunyai riwayat kanker (faktor genetik) berisiko lebih tinggi terserang kanker dibanding individual lain. Akan tetapi, hampir 40% kematian akibat penyakit kanker dapat dicegah dengan menghindari atau mengurangi terpaparnya faktor risiko kanker.
Berikut adalah faktor risiko kanker secara umum yang dapat dimodifikasi sebagai upaya pencegahan kanker, yaitu:
- Rokok: berkaitan dengan kanker paru, rongga mulut, lambung, ginjal
- Berat Badan berlebih/obesitas: rentan terserang kanker payudara, rahim, usus, prostat
- Alkohol: berhubungan dengan kanker hati, usus, dan rongga mulut
- Polusi udara: kanker paru
- Zat karsinogen (radiasi, zat kimia berbahaya, ultraviolet dsbnya): kanker paru, kulit, kandung kemih, leukemia, hati,dsbnya.
- Infeksi: hepatitis B berkaitan dengan kanker hati, HPV dengan kanker serviks, bakteri H.pylori dengan kanker lambung, cacing Schistosoma dengan kanker kandung kemih, EBV dengan kanker nasofaring,
- Zat aditif dalam makanan (zat pewarna, pengawet, Arsenik, aflatoxin,dsbnya) berkaitan dengan kanker hati, kulit, kandung kemih.
Tabel 1. Anjuran pemeriksaan medis sebagai upaya deteksi dini kanker4
Kanker
|
Jenis Pemeriksaan
|
Keterangan
| |||
Payudara
|
Sadari (Periksa payudara sendiri)
Mammografi
USG payudara
|
| |||
Leher rahim (serviks)
|
Papsmear
IVA (Inspeksi Visual Asam)
Ca-125 (darah)
|
| |||
Paru
|
|
| |||
Usus (Colorectal),saluran cerna
|
|
| |||
Lambung
|
|
| |||
Prostat
|
PSA
|
60 tahun ke atas
| |||
Hati
|
USG abdomen
AFP(darah)
|
usia 45 tahun ke atas dengan riwayat Hepatitis B
|
Tabel 2. Kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi4
Kanker
|
Vaksin
|
Keterangan
|
Hati
|
Hepatitis B
|
Program imunisasi anak nasional
|
Serviks5
|
HPV
|
usia 9-14 tahun, cukup 2 kali (selisih 6bulan)
usia 15 thn ke atas, 3 kali (0,1-2,6 bulan)
|
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan aksi pencegahan dan deteksi dini kanker. Terlebih lagi bagi Anda yang memiliki asuransi pemeriksaan medis yang mencakup deteksi dini kanker, jangan sia-siakan kesempatan gratis ini.
Sumber:
- http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2017/vector-control-ncds-cancer/en/
- http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf
- http://www.who.int/medical_devices/publications/priority_med_dev_cancer_management/en
- http://www.who.int/immunization/diseases/hpv/en/
kata kunci: deteksi dini kanker imunisasi pencegahan