Monday, August 28, 2017

Medical Check Up khusus Kanker

Medical Check Up khusus kanker: Siapa saja, Kapan dan Apa saja?

Menurut laporan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) per Mei 20171menyebutkan kanker sebagai penyebab kematian kedua di dunia, dan 70% berasal dari negara berpendapatan menengah dan rendah. 
Berdasar data WHO (2014)2, di Indonesia kanker penyebab kematian tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru dan saluran nafas, prostat, hati, saluran cerna (colorectal), dan rongga mulut. Sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara, serviks, paru, usus (colorectal), dan ovarium.

Perkembangan pesat biomedis dan kedokteran sedikitnya mengubah dogma kanker sebagai penyakit yang mematikan. Saat ini angka harapan hidup penderita kanker stadium tinggi  sudah lebih baik dibanding dua dekade yang lalu, apalagi untuk penderita kanker stadium dini atau pre-kanker yang mempunya angka harapan hidup yang jauh lebih tinggi lagi.  Oleh sebab itu, peningkatan sistem kesehatan, akses untuk deteksi dini kanker dan terapi dini menjadi prioritas dalam penurunan angka kematian kanker.

Masyarakat dianjurkan untuk melakukan deteksi  kanker sedini mungkin, selain karena biaya medis untuk pencegahan dan terapi kanker lebih murah, juga mempunyai harapan kesembuhan total yang lebih baik pada stadium dini/prekanker.

Siapa saja, Kapan, dan Apa saja pemeriksaan deteksi kanker?

Tua dan muda

Penyakit kanker bisa terjadi pada siapa saja, akan tetapi puncak timbulnya kanker tertinggi di usia 40-50 tahun walaupun jika dibandingkan dengan kelompok umur maka kanker lebih sering diderita kelompok umur di atas 75 tahun (5 per 1000), agak jarang pada usia dibawah 15 tahun. Menurut data riset kesehatan dasar 2013, di Indonesia penderita kanker pada kelompok usia reproduktif 15 -55 tahun cenderung meningkat setiap tahunnya.3 

Laki-laki vs perempuan

Menurut laporan GLOBOCAN (2012), di negara berkembang  penyakit kanker  penyebab kematian pada pria adalah paru, lambung,hati, prostat, dan kolorektal (usus) sedangkan pada perempuan adalah kanker payudara, leher rahim, paru, dan kolorektal. 

Faktor genetik vs lingkungan/pola hidup

Individual dengan keluarga yang mempunyai riwayat kanker (faktor genetik) berisiko lebih tinggi terserang kanker dibanding individual lain. Akan tetapi, hampir 40% kematian akibat penyakit kanker dapat dicegah dengan menghindari atau mengurangi terpaparnya faktor risiko kanker. 

Berikut adalah  faktor risiko kanker secara umum yang dapat dimodifikasi sebagai upaya pencegahan kanker, yaitu:  
  1. Rokok: berkaitan dengan kanker paru, rongga mulut, lambung, ginjal
  2. Berat Badan berlebih/obesitas: rentan terserang kanker payudara, rahim, usus, prostat
  3. Alkohol: berhubungan dengan kanker hati, usus, dan rongga mulut
  4. Polusi udara: kanker paru
  5. Zat karsinogen (radiasi, zat kimia berbahaya, ultraviolet dsbnya): kanker paru, kulit, kandung kemih, leukemia, hati,dsbnya.
  6.  Infeksi: hepatitis B berkaitan dengan kanker hati, HPV dengan kanker serviks, bakteri H.pylori dengan kanker lambung, cacing Schistosoma dengan kanker kandung kemih, EBV dengan kanker nasofaring,
  7. Zat aditif dalam makanan (zat pewarna, pengawet, Arsenik, aflatoxin,dsbnya) berkaitan dengan kanker hati, kulit, kandung kemih.

Tabel 1. Anjuran pemeriksaan medis sebagai upaya deteksi dini kanker4
Kanker
Jenis Pemeriksaan
 Keterangan
Payudara
Sadari (Periksa payudara sendiri)
Mammografi
USG payudara
Setiap bulan 7-10 hari setelah mens 
Leher rahim (serviks)
Papsmear
IVA (Inspeksi Visual Asam)

Ca-125 (darah)
Layanan BPJS: wanita menikah berusia 30 tahun ke atas



Paru
Spirometri, XRay
CT scan

Perokok aktif

Usus (Colorectal),saluran cerna
Pemeriksaan darah samar (tinja)
CEA(darah)
Colonoskopi

Perubahan pola BAB, 
tinja berdarah

Lambung
Gastroskopi
test H.pylori 
nyeri lambung kronis


Prostat

Periksa fisik prostat (dokter)
PSA


60 tahun ke atas

Hati
USG abdomen
AFP(darah)
usia 45 tahun ke atas dengan riwayat Hepatitis B


Tabel 2. Kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi4
Kanker
Vaksin
Keterangan
Hati
Hepatitis B
Program imunisasi anak nasional
Serviks5
HPV

usia 9-14 tahun, cukup 2 kali (selisih 6bulan)
usia 15 thn ke atas, 3 kali (0,1-2,6 bulan)

Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat  dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan aksi pencegahan dan deteksi dini kanker. Terlebih lagi bagi Anda yang memiliki asuransi pemeriksaan medis yang mencakup deteksi dini kanker, jangan sia-siakan kesempatan gratis ini. 


Sumber:
  1. http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2017/vector-control-ncds-cancer/en/
  2. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-kanker.pdf
  3. http://www.who.int/medical_devices/publications/priority_med_dev_cancer_management/en
  4. http://www.who.int/immunization/diseases/hpv/en/

kata kunci: deteksi dini    kanker    imunisasi  pencegahan

No comments:

Post a Comment